Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jadi Buruh Angkut Tebu di Jalani, Ternyata Dibalik Itu Karena Ini

Jadi Buruh Angkut Tebu di Jalani, Ternyata Dibalik Itu Semuanya Karena Ini
Memang terkadang jika seseorang masih ada yang diharapkan akan selalu bersifat menggantungkan kepada orang lain dan itu merupakan sifat manusia, tapi bagaimana jika tidak ada lagi yang diharapkan apalagi yang menyangkut nafkah untuk urusan perut apapun pasti akan dilakukan apalagi demi seseorang yang disayangi seperti kisah seorang ibu ini


Yeni Marlina, janda berusia 40 tahun yang sehari-hari menjadi buruh pengangkut tebu di Sumatera. Bukan keinginan Yeni menjadi buruh seperti ini, kehilangan kepala keluarga memaksa Yeni membanting tulang seperti ini untuk membiayai ketiga anaknya. Tidaklah mudah menjadi buruh pengangkut tebu, kerap kali Yeni merasakan kesulitan mulai dari memotong tebu hingga mengangkut tebu ke mobil pengangkut.

Tergantung juragannya, kalau dia kasian sama saya, dikasih 50 ribu. Tapi kalau orang itu gak ada toleransinya dikasih 40 ribu,” ungkap Yeni. Hati Yeni semakin sedih ketika melihat anak laki-laki tertuanya, Faturahman mengalami lumpuh layung. Kaki Rahman tidak dapat tumbuh seperti kaki anak-anak pada umumnya.

Anak-Anak Ibu Yeni Marlina

Ia mengalami kesulitan berjalan, di usianya yang sudah menginjak 16 tahun, ia masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Dalam perjalanan ke sekolah Rohman akan ditemani Aisyah, adik perempuannya. Walau hidup dalam kemiskinan, Rahman dan Aisyah merasa beruntung dapat menempuh bangku sekolah meskipun ini semua hasil kerja keras ibunda tercinta.

Tetap saja dalam hati mereka ada rasa kasihan kepada ibu tapi ada daya karena mereka hanya dapat membantu ibu semampunya. Sehabis pulang sekolah, Rahman dan Aisyah tidak dapat langsung beristirahat atau bermain seperti anak-anak lainnya. Tapi mereka membantu ibu memberi makan sapi dan kambing titipan tetangga. Yeni memang tidak mendapat upah tiap hari karena sesuai kesepakatan pemilik hewan dengannya, ia akan mendapat uang bagi hasil.

Walau begitu Yeni tetap bersyukur atas kepercayaan yang diberikan tetangganya itu. Kini Yeni hanya fokus merawat ketiga buah hatinya. Karena ia sadar saat ini keluarga kecilnya itu belum bisa ia bahagiakan, hanya untaian doa saja yang terus ia panjatkan agar suatu saat nanti ia dapat membawa keluarganya kepada kehidupan yang lebih baik lagi.

Bagaimana menurut sobat dibacaid kisah diatas, berikan pendapatmu di komentar

Posting Komentar untuk "Jadi Buruh Angkut Tebu di Jalani, Ternyata Dibalik Itu Karena Ini"